Thursday, May 04, 2006

Bersatu dan pecah

Melingkari setiap jemari dengan sebuah ikatan

Mulia dan terikat dengan benang sutra merah

Kuat mengikat badan dan hati dalam pelukan

Bahkan kematian hanya bisa diam dan marah

Hanya engkau nyawa yang dapat aku hembuskan

Dan aku mengering perlahan merindu kasihmu

Hanya engkau nadi yang terus berdetak kencang

Dan aku hidup bersama setia debaranmu

Lalu sang waktu menghela napas panjang

Dan perlahan wajahmu menjadi hitam

Tak pernah seraut tampan sang pecinta

Lebih kelam dari malam yang kelam

Cakar cakarmu menjadi panjang

Mencabik tubuh ku dan memakan ku

Cintaku dirimu sedang dimana

Kenapa yang dihadapanku bukan dirimu

Yang terikat pada cincin yang melingkar

Yang terukir namaku dan menyatukan

Jangan menjadi pecahan ketika kampak membelah

Biarkan saja sampai tumpul dan berkarat

Memang menyakitkan ketika mengakui

Hutan itu terlalu gelap dan menakutkan

Jangan biarkan aku tersesat sendirian…

Ani masih sedih….apa tuhan memang sedang mengingatkan ani. Ani berikan segalanya untuk mereka. Tapi sekarang mereka semua meninggalkan ani. Padahal tau ani butuh mereka….

Monday, May 01, 2006, 8:05:41 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home