Bersatu dan pecah
Melingkari setiap jemari dengan sebuah ikatan
Mulia dan terikat dengan benang sutra merah
Kuat mengikat badan dan hati dalam pelukan
Bahkan kematian hanya bisa diam dan marah
Hanya engkau nyawa yang dapat aku hembuskan
Dan aku mengering perlahan merindu kasihmu
Hanya engkau nadi yang terus berdetak kencang
Dan aku hidup bersama setia debaranmu
Lalu sang waktu menghela napas panjang
Dan perlahan wajahmu menjadi hitam
Tak pernah seraut tampan sang pecinta
Lebih kelam dari malam yang kelam
Cakar cakarmu menjadi panjang
Mencabik tubuh ku dan memakan ku
Cintaku dirimu sedang dimana
Kenapa yang dihadapanku bukan dirimu
Yang terikat pada cincin yang melingkar
Yang terukir namaku dan menyatukan
Jangan menjadi pecahan ketika kampak membelah
Biarkan saja sampai tumpul dan berkarat
Memang menyakitkan ketika mengakui
Hutan itu terlalu gelap dan menakutkan
Jangan biarkan aku tersesat sendirian…
Ani masih sedih….apa tuhan memang sedang mengingatkan ani. Ani berikan segalanya untuk mereka. Tapi sekarang mereka semua meninggalkan ani. Padahal tau ani butuh mereka….
0 Comments:
Post a Comment
<< Home